COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DI KOTA TASIKMALAYA

Astri Siti Fatimah

Abstract


Collaborative Governance merupakan proses dan struktur yang melibatkan banyak pihak yang melintasi batas-batas organisasinya. Kolaborasi digunakan untuk menggambarkan kerjasama antar berbagai stakeholder dalam manajemen dan kebijakan publik. Demikian halnya Collaborative Governance Dalam Pengembangan Usaha Mikro di Kota Tasikmalaya terdiri dari unsur pemerintah, akademisi dan dunia usaha/swasta yang bahu membahu. Target Pemerintah Kota Tasikmalaya mencetak 5.000 Wirausaha Baru melalui Program WUB bagi pelaku usaha mikro mulai tahun (2018 - 2022) memerlukan kerjasama yang sinergis antar ke tiga elemen tesebut. Mendekati dekade terahir maka diperlukan evaluasi secara menyeluruh tentang program pelatihan yang diberikan oleh kaum akademisi terkait dengan materi, lamanya waktu, dan pengukuran kompetensi dari para pelaku usaha mikro tersebut agar benar-benar dapat bersaing dengan perkembangan jaman. Demikian halnya peran swasta turut andil dalam memberikan bantuan permodalan dan penggunaan digitalisasi. Disadari atau tidak tentu banyak kekurangan, namun sejatinya jangan cepat merasa puas sampai disini, mengingat tantangan kedepan semakin berat. Apalagi saat ini pelaku usaha mikro berhadapan dengan derasnya produk-produk dari negara lain dalam kerjasama AFTA yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang murah.Oleh karena itu perlu ada pengembangan model pendekatan kerjasama tidak lagi triple helix tetapi penta helix agar pelaku usaha mikro benar-benar dapat berdiri kokoh, dapat bersaing secara global dengan berbagai perubahan-perubahan yang terjadi.


Full Text:

PDF

References


Ansell, Chris & Gash, Alison. 2008. “Collaborative Governance in theory and Practice.” Journal of Public Administration Research and Theory 18 (4)543-571

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2015). An Integrative Framework For Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and

Theory , 1-29

Etzkowitz, H. & Leydesdorff, L. (2000). The dynamics of innovation: from National Systems and ‘‘Mode 2’’ to a Triple Helix of university–industry–government relations. Research Policy 29. 109-123.

Susan Stainback and William Stainback. (1998). Understanding and Conducting Qualitative Research. Iowa: Kendall Publishing Company.

Tonkovic, A. M., Veckie, E., & Veckie, V. W. (2015). Aplications Of Penta Helix Model In Economic Development. Economy of eastern Croatia yesterday,

today, tommorow, 4, 385-393

Rampersad, G., Quester, P., & Troshani, I. (2010). Managing innovation networks: Exploratory evidence from ICT, biotechnology and nanotechnology networks. Industrial Marketing Management

Von Stamm, B. (2004). Collaboration with other firms and customers: innovation’s secret weapon. Strategy & Leadership

Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 11 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Pengembangan Usaha Mikro

Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di Kota Tasikmalaya

Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 55 tahun 2020 tentang Tugas Pokok dan Rincian Tugas Unit Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya

Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil di Kota Tasikmalaya

Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 46 Tahun 2018 tentang petunjuk teknis pemberian subsidi biaya modal usaha program percetakan wirausaha baru (WUB)


Article metrics

Abstract views : 378 | views : 384

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dipublikasi oleh:

Asosiasi Dosen Administrasi dan Kebijakan Publik Tasikmalaya

 

Index By :

Creative Commons License
JAKPUBLIK is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.